Header

Selasa, 10 Juni 2014

Kelemahan Program Lintas Minat Menurut Pandangan Seorang Murid

Program lintas minat merupakan bagian dari kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa memilih dua pelajaran yang bukan berasal dari peminatannya (Contoh : Adi merupakan murid kelas X-IPA1 dan ia memilih geografi dan sosiologi sebagai mata pelajaran lintas minatnya). Meski jarang diberitakan namun program ini menuai banyak pro dan kontra baik di kalangan murid,orang tua murid maupun guru. Saat ini saya akan membahas 4 keluhan terbanyak para murid akan program lintas minat.
                “Pemerintahan yang baik ialah pemerintah yang mau memikirkan nasib rakyatnya, dan rakyat yang baik ialah rakyat yang mau memikirkan wakil rakyatnya dalam berpikir untuk rakyat.” – Bagas Jati
               
Sebagai seorang murid yang mengenyam pendidikan di sekolah berkurikulum 2013 pasti gak bingung kalo denger yang namanya program lintas minat. Sekolah tempat gue belajar juga menerapkan kurikulum 2013 sehingga gue-pun juga merasakan program lintas minat. Gue udah ngadain jajak pendapat ke teman-teman dan kebanyakan dari mereka memiliki pandangan yang negatif tentang program ini. Berikut ini 4 keluhan terbanyak yang  dikemukakan oleh temen-temen gue :

1.       Lintas minat itu bukan minat/kemampuan gue
Seperti itulah kata yang sering diucapkan oleh teman-teman disaat gue tanyakan tentang kelemahan program lintas minat. Banyak dari teman-teman yang merasa kesulitan disaat mempelajari materi lintas minat dikarenakan penjurusan dari kelas sepuluh sudah membentuk pemikiran “Gue kan anak IPA/IPS ngapain belajar materi yang bukan jurusan gue?” apa lagi program lintas minat mempengaruhi kenaikan kelas jadinya nambah tekanan dan belajar jadi gak enjoy. Gue sih ngerasaain bertnya program lintas minat karena gue milih jurusan IPA karena kemampuan gue lebiih kepada logika dan ternyata di jurusan IPA gue ketemu juga sama pelajaran IPS (Hapalan). Sebenarnya tujuan pemerintah menyelenggarakan program ini sangat baik tapi harusnya pemerintah punya jalan keluar agar murid tertarik dan senang menjalankan program lintas minat ini.

2.        Program lintas minat keliatan ‘dipaksa’
Gue ngerasa awal tahun pelajaran 2013/2014 penuh dengan kebingungan terutama masalah lintas minat. Pemilihan kelas lintas minat keliatan belum adil soalnya setiap sekolah nerapin cara yang berbeda buat menetapkan masuknya murid di kelas lintas minat. Kalo SMA gue menyeleksi murid dengan nem (Nilai kelulusan UN SMP) sementara SMA lain di Solo ada yang langsung menunjuk program lintas minat muridnya. Seharusnya pemerintah menetapkan cara pemilihan kelas lintas minat agar gak ada iri hati dari para murid. Kan kalo programnya dipersiapkan dengan matang pasti hal kecil-pun diperhatikan,padahal pemilihan kelas lintas minat merupakan hal besar dari program ini. Kalo murid gak masuk di kelas yang ia minati pasti mereka gak enjoy dalam belajar. Kalo secara logis,nama program ini aja Program lintas minat tapi kalo muridnya gak ada di kelas yang mereka minati ini namanya bukan lintas minat.

3.     Pikiran murid menjadi bercabang (Tidak Fokus)
    Seorang ahli pasti mendalami satu bidang. Menurut gue dan temen-temen, program ini cuma bikin murid gak fokus dalam mendalami pelajaran. Di satu sisi murid dituntut untuk mahir pelajaran IPA dan di sisi lain juga harus mahir di bidang IPS. Kalo begini caranya gimana murid bisa jadi tenaga ahli.

4.    Murid kekurangan waktu untuk bersosialisasi
Untuk menjadi seorang yang sukses, apa yang dipikirkan hanya akademik? Murid juga butuh waktu luang di mana kami bisa bersosialisasi dan mendapat hiburan. Semenjak diterapkannya kurikulum 2013 beserta program pendukungnya kami merasa waktu luang kami banyak terisi oleh tugas menumpuk. Hari senin sampai sabtu sekolah menuntut kami untuk dapat berpikir baik di sekolah dan berpikir baik dalam mengerjakan banyaknya tugas di rumah, dan hari sabtu sore hingga hari minggu malam kami juga harus megerjakan tugas menumpuk serta belajar untuk persiapan. Mana waktu kami untuk membantu pekerjaan rumah orang tua serta waktu kami untuk mencari hiburan? Kami tak menuntut waktu yang banyak, setidaknya kami bisa menikmata hari sabtu sore hingga minggu pagi untuk menghibur diri. Bagaimana kami dapat memberikan performa terbaik kalo kita stress? Dan gue serta temen-temen berharap agar pemerintah memberikan kuota tugas yang diberikan guru kepada murid soalnya terkadang guru suka ngasih tugas banyak tanpa mikirin tugas yang telah diberikan guru lain kepada muridnya.


Gua dan temen-temen berharap pemerintahan yang baru bisa memperbaiki segala aspek yang ada di lembaga pendidikan kita. Gimana Negara mau punya pohon subur yang berbuah bagus kalo mereka gak ngerawat pohon tersebut dengan baik? Tulisan blog ini gak memihak ke satu kubu tapi gue sebagai penulis postingan ini Cuma merangkum apa yang gue denger dari temen-temen seperjuangan. Kalo ada yang suka boleh di print atau disebar tapi jangan lupa ngasih sumber ya! 



Penulis : @bagasjati2 , ixbadai.blogspot.com

2 komentar: